;

Translate

Wednesday, April 30, 2014

Tanaman Bunga Mawar Dan Kandungannya

Wednesday, April 30, 2014

Mawar merupakan tanaman bunga hias jenis herba dengan batang berduri. Bunga mawar dikenal sebagai symbol atau lambang kehidupan religi dalam peradaban manusia. Mawar berasal dari dataran Cina, Timur Tengah, dan Eropa Timur. Dalam perkembangannya, tanaman bunga mawar hias ini menyebar di daerah-daerah beriklim dingin dan panas.

tanaman bunga mawar, tanaman mawar, kandungan bunga mawar, khasiat bunga mawar, manfaat bunga mawar, bunga mawar, mawar, pengertian bunga mawar, arti bunga mawar
Mawar merupakan salah satu tanaman yang termasuk ke dalam family Rosaceae. Umumnya, spesies mawar berupa tanaman semak yang berduri dan menjalar, tingginya bisa mencapai 2-5 meter.
Sebenarnya, mawar bukan jenis tanaman tropis. 

Sebagian besar spesies mawar yang tumbuh di Asia Tenggara merontokkan seluruh daunnya, sehingga hanya beberapa jenis yang bisa selalu berdaun hijau sepanjang tahun. Biasanya, warna bunga mawar adalah putih, merah jambu, kuning, dan merah. Umunya, mawar memiliki duri-duri kecil yang tajam dibagian tangkainya. Namun, beberapa jenis mawar mempunyai duri yang tidak berkembang dan tidak tajam.

Kandungan Zat Tanaman Bunga Mawar

Selain keindahan dan keharumannya, ternyata tanaman bunga mawar menagndung banyak zat yang sangat berguna. Ada sebagian orang yang memanfaatkan mawar sebagai perawat kecantikan.  Sebab, di dalam mawar terdapat kandungan vitamin C yang bermanfaat guna meningkatkan produksi kolagen yang berfungsi menjaga elastisitas  dan kelembaban kulit. Namun, masih banayk masyarakat Indonesia yang belum mengetahui khasiat dari bunga mawar.

Selain memiliki vitamin C, di dalam bunga mawar juga terkandung zat tanin, geraniol, nerol, sitronelol, asam geranik, terpene, flavonoid, pectin, poliphenol, vanillin, karetonoid, stearopten, farnesol, eugenol, feniletilakohol, serta vitamin B, E, dan K.

Dengan banyaknya kandungan yang terdapat di dalam bunga mawar, maka mawar dapat dijadikan sebagai bahan baku obat, antara lain sebagai aromaterapi, pelancar haid, menyembuhkan infeksi, menyembuhkan sekresi empedu, menurunkan panas badan, antiseptic, menghilangkan keputihan, menambah daya tahan tubuh, serta mengobati gigitan serangga berbisa.

Menurut Izky (2009), di dalam tanaman bunga mawar terdapat antosian yang merupakan salah satu zat pewarna alami dan bisa larut di dalam air. Zat warna ini banyak digunakan sebagai bahan olahan, baik untuk makanan maupun minuman. 

Antosian akan lebih stabil pada kondisi asam ketimbang kondisi basa atau netral. Antosian tergolong senyawa flavonoid yang memiliki fungsi sebagai antioksidan alami. Selain itu, antosian juga mampu menghentikan reaksi dan radikal bebas.

Tidak adanya unsur  yang berbahaya membuat mawar cukup aman untuk dimanfaatkan sebagai media kecantikan dan kesehatan. Di Thailand, bunga mawar sering diolah menjadi bagian dari menu makanan andalan di beberapa restoran. Guna menambah aroama minuman, daun dan kelopak bunga mawar yang sudah dikeringkan dapat dijadikan sebagai teh.

Sumber Buku : Tanaman-Tanaman Hias Ajaib untuk Kecantikan dan Kesehatan, Penerbit : BUKUBIRU
Sumber Gambar : http://www.rose-gardening-made-easy.com


Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui Facebook, google plus, atau twitter dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terima kasih atas partisipasinya..

Pecinta Tanaman - 7:12 PM

Sunday, April 27, 2014

Penyakit Hama Tanaman Kelapa Sawit Cara Pemberantasannya

Sunday, April 27, 2014

Kelapa sawit tergolong tanaman kuat. Walaupun begitu tanaman ini juga tidak luput dari serangan hama dan penyakit, baik yang kurang maupun yang membahayakan.  Sebagian besar hama yang menyerang adalah golongan insekta atau serangga. Tetapi ada beberapa jenis hewan dari kelompok mamalia yang bisa menyebabkan kerugian tidak sedikit pada perkebunan kelapa sawit. Sedangkan penyakit yang menyerang kelapa sawit, disebabakan oleh beberapa mikroorganisme antara lain jamur, bakteri, dan virus.

Tindakan pemberantasan/pencegahan dari penyakit dan hama tanaman sawit pada prinsipnya dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut :

Secara fisik/mekanis

Beberapa usaha yang dapat dilakukan antara lain pengambilan/pengumpulan hama dan penyakit secara fisik/mekanis, pembongkaran dan pembakaran tanaman yang terserang. Pembersihan kebun, gropyokan dan lain-lain.

Secara biologis

Dengan menggunakan binatang/organism lain sebagai musuhnya, yaitu :
  • Parasit : makhluk hidup/organism yang hidupnya tergantung pada makhluk hidup/orgainisme lain, seperti hama, serangga, binatang  perusak dan
  • Predator : makhluh hidup atau organism pemakan hama atau binatang lain yang merugikan.

Secara khemis

Usaha pemberantasan dengan menggunakan bahan  kimia yang berupa pestisida, antara lain fungisida, bakterisida, insektisida, nematisida, akarisida, dan lain-lain.
Cara pemberantasan ini relative cepat dan paraktis, tetapi seringkali menimbulkan efek sampingan. Sebab jika penggunaannya tidak berhati-hati dapat membahayakan kesehatan manusia atau organisme lain, Juga dapat mengganggu keseimbangan alam.

Tetapi bagaimanapun usaha pencegahan akan selalu lebih baik dari pada pemberantasan. Di bawah ini akan diuraikan secara singkat beberapa hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman kelapa sawit,  serta beberapa usaha pencegahaan maupun pemberantasannya.

Hama Tanaman Kelapa Sawit

Nematoda
Gejala
Daun-daun yang baru akan membuka menjadi tergulung dan tumbuh tegak. Selanjutnya daun berubah warna menjadi kuning dan mengering. Terjadi pembusukan pada tandan bunga dan tidak membuka, sehingga tidak menghasilakn buah.

Penyebab
Nematoda Rhadinaphelenchus cocophilus. Hama ini menyerang akar tanaman kelapa sawit.

Pemberantasan
Pohon yang terserang diracun denagn natrium arsenit. Untuk memberantas  sumber infeksi, setelah tanaman mati/kering dibongkar lalu dibakar 

Tungau
Gejala 
Daun yang diserang berubah warna dari hijau menjadi perunggu mengkilat (bronz). Pesemaian atau pembibitan mengalami kerusakan.

Penyebab
Tungau merah (Oligonychus) yang panjangnya 0,5 mm. Hidupnya disepanjang tulang anak daun sambil mengisap cairan daun.Hama ini menyebabkan dan berkembang pesat dalam keadaan cuaca kering dimusim kemarau.

Pemberantasan
Penyemprotan dengan akarisida yang mengandung bahan aktif tetradifon 75,2g/l. Contoh akarisida tersebut adalah Tedion 75 EC yang disemprotkan dengan konsentrasi 0,1-0,2%.

Pimelephia ghesquierei
Gejala
Adanya lubang atau ruangan pada daun muda bekas gerakan dari ulat hama ini. Jika ada angin yang bertiup kencang, daun banyak yang patah.

Penyebab
Ngengat pimelephia ghesquierei. Telur penggerek ini ditempatkan di bawah daun yang belum membuka. Beberapa hari kemudian telur akan menetas menjadi larva berupa ulat yang berukuran 3-4 cm, berwarna merah tua dan berubah menjadi kekuning-kuningan sesuai denagn perkembangannya. Siklus hidup dari telur sampai dewasa berlangsung selama 35-45 hari. Yang diserang ngengat ini biasanya tanaman berumur 3-5 tahun atau yang di pembibitan.

Pemberantasan
Serangan ringan dapat diatasi denagn cara memotong bagain yang terserang. Untuk tanaman yang terkena serangan cukup disemprot dengan  parathion 0,02%.

Ulat api
Gejala 
Helaian daun berlubang atau habis sama sekali sehingga hanya tinggal tulang daunnya. Gejala ini dimula dari daun bagian bawah.

Penyebab
Setora nitens, Darna trima, dan Ploneta diducta merupakan hama penyakit daun ini. Larva berupa ulat berwarna hijau dan pada punggungnya terdapat garis putih memanjang dari kepala sampai ujung badan. Ulat ini berukuran panjang 20-25 mm. Bulu kasar kaku yang ada pada punggungnya dan beracun. Jika terkena tanagn rasanya gatal dan panas.

Pemberantasan
Pada serangan ringan pemberantasan dilakuakn secara manual, yaitu mengambil ulat-ulat dari daun dan memusnahkannya. Pemberantasan secara khemis denagn menyemprotkan insektisida berbahan aktif triazofos 242 g/l, karbanil 85%, dan klorpirifos 200 g/l. Beberapa contoh insektisida tersebut adalah Hostation 25 ULV, Sevin 85 ES atau Dursban dan konsentrasi yang dianjurkan yaitu 0,2-0,3%.Pada saat ini telah dikembangkan pengendalian larva ulat api secara biologis, yaitu denagn penyebaran virus B.nudaurelia.

Ulat kantong
Gejala
Daun tidak utuh lagi, rusak dan berlubang-lubang.kerusakan helaian daun dimulai dari lapisan epidermisnya. Kerusakan lebih lanjut adalah mengeringnya daun yang menyebabkan tajuk bagian bawah berwarna abu-abu dan ahnaya daun muda yang masih berwarna hijau.

Penyebab
Metisa plana, Mahasena, dan Crematosphisa pendula merupakan penyebab serangan ini. Penyebaran hama ini amat cepat, karena sifatnya yang “mobil” mudah berpindah dari satu daun ke daun lain atau dari satu pohon ke pohon lain.Kerusakan akibat hama ini dapat menimbulkan penyusutan produksi sampai 40% pada tahun pertama. 

Pemberantasan
Secara khemis dengan timah arsenat 2,5 kg/ha dalam 25 l air atau denagn insektisida yang mengandung bahan aktif triklorfon 707 g/l, contohnya Dipterex 700 ULV. Dosis penggunaan insektisida  tersebut untuk tiap hektar areal perkebunan adalah 1,5-2 kg yang dilarutkan dalam 15-20 l air.  Pemebrantasan secara biologis dengen menyebarkan predator dan parasit. Beberapa jenis parasit yang sering djumpai menyerang larva adalah Callimerus arcufer, Brachymeria sp, Apenteles sp, Fislistina sp, Caryphus inferus dan lain-lain. Predator larva antara lain adalah Sycanus dichotomus.

Belalang
Gejala
Daun tidak utuh, pada bagian tepinya tampak bekas gigitan, terutama pada daun muda. Bibit rusak, bahkan bisa patah.

Penyebab
Valanga nigricornis dan Grastrimargus marmoratus. Meskipun kerusakan yang ditimbulkan tidak begitu serius, tetapi dalam populasi besar hama ini dapat menurunkan produksi.

Pemberantasan
Secara biologis, predator yang bisa memberantasnya antara lain burung.

Kumbang
Gejala
Adanya lubang-lubang berbentuk taji pada daun muda yang belum membuka dan pangkal daun.

Penyebab
Oryctes rhinoceros. Serangan hama ini cukup  membahayakan jiak terjadi pada tanaman muda, sebab jika sampai mengenai titik tumbuhnya menyebabkan penyakit busuk dan mengakibatkan kematian. Tetapi jika hanya makan bakal daunnya, hanya menyebabkan kerusakan pada daun dewasa.

Pemberantasan
Pencegahan denagn menjaga kebersihan kebun, terutama di sekitar tanaman. Sampah-sampah dan pohon yang mati dibakar, agar larva hama mati.
Pemberantasan secara biologis dengan  menggunakan jamur Metharrizium anisopliae dan virus Baculovirus oryctes. Atau dapat juga denagn penyebaran predator seperti kumbang, lalat, semut, rayap, tokek, ular, dan burung.

Penggerek tandan tubuh
Gejala
Buah muda atau buah tua terlihat berlubang.

Penyebab
Ngengat Tirathaba mundella. Ulat hama ini berwarna cokelat muda sampai cokelat tua dan mencapai panjang kurang lebih 4 cm. hama ini meletakkan telurnya pada tandan buah, dan setelah menetas, larvanya (ulat) akan melubangi buah kelapa sawit.

Pemberantasan
Secara khemis, disemprot denagn insektisida yang mengandung bahan aktif triklorfon 707 g/l atau endosulfan 359 g/l. Insektisida tersebut antara lain adalah Dipterex 700 ULV dan Thio dan 35 EC denagn dosis, 0,5 kg/ha yang dilarutkan dalam 370 l air.pemberantasan secara biologi dengan penyebaran predator dan lalat parasit.

Tikus
Gejala
Pertumbuhan tanaman tidak normal, terutama pada  bibit dan tanaman muda, karena jaringan-jaringan pada titik tumbuh rusak. Pada tanaman dewasa yang sudah menghasilkan, terjadi kerusakan tandan buah dan bunga-bunga yang masih muda.

Penyebab
Tikus (Rattus tiomanicus, Rattus sp). Hama ini menyerang tanaman pada semua umur dan menumbulkan kerugian yang tidak sedikit

Pemberantasan
Hama tikus pada umumnya sulit diberantas, karena daerah hidupnya sangat luas. Pemberantasan bisa dilakukan secara emposan pada sarangnya. Secara biologis dengan predator seperti kucing, ular, burung hantu (Ty to alba).

Hama lainnya
Selain tikus, beberapa jenis mamalia lain yang merupakan hama kelapa sawit adalah tupai, babi hutan, dan lain-lain.

Penyakit Tanaman Kelapa Sawit

Penyebab penyakit tanaman kelapa sawit adalah beberapa jenis mikroorganisme seperti jamur (fungi), bakteri, dan virus. Penyakit yang menyerang tanaman pada umumnya sangat sukar  untuk diberantas. Tindakan pemberantasan yang biasa dilakukan yaitu dengan  pemotongan bagian tanaman yang terserang, pembongkaran, dan pembakaran. 

Karena sulit pemberantasannya, maka tindakan yang terbaik adalah dengan melakukan tindakan pencegahan. Beberapa tindakan pencegahan agar tanaman sedikit atau  terhindar dari penyakit antara lain antara lain dengan pembibitan bibit yang reisiten, isolasi, pemusnahan/pembakaran pohon-pohon yang sakit dan penggunaan bahan-bahan kimia. Beberapa penyakita yang penting dan sering menyerang kelapa sawit, akan diuraikan lebih lanjut.

Blast disease (penyakit akar)
Gejala
Tanaman tumbuh tidak normal, lemah, dan daun berubah warna dari hijau menjadi kuning (nekrosis). Nekrosis dimulai dari ujung daun dan beberapa hari kemudian tanaman mati. Bibit maupun tanaman dewasa yang terserang akarnya membusuk.

Penyebab
Jamur Rhizoctania lamellifera dan Phytium sp.

Pencegahan 
Melakukan budidaya yang baik merupakan cara yang efisien untuk pencegahan penyakit ini. Tindakan tersebut antara lain dengan  membuat pesemaian yang baik agar bibit sehat dan kuat, pemberian air yang cukup dan naungan pada musim kemarau, dan lain-lain.

Basal stem rot atau Ganoderma (penyakit busuk pangkal batang)
Gejala
Daun hijau pucat dan daun muda (janur) yang terbentuk sedikit, Daun yang tua layu, patah pada pelepahnya, dan menggantung pada batang. Selanjutnya pangkal batang menghitam, getah (gum= blendok) keluar dari tempat yang terinfeksi, dan akhirnya batang membusuk dengan warna cokelat muda. Akhirnya bagian atas tanaman berjatuhan dan batangnya roboh.

Penyebab
Jamur Ganoderma applanatum, Ganoderma lucidum, dan Ganoderma pseudofferum.
Jamur ini akan menular ke tanaman yang sehat jika akarnya bersinggungan dengan tunggul-tunggul pohon yang sakit.

Pencegahan dan pemberantasan
Sebelum penanaman, sumber infeksi dibersihkan. Terutama jika areal kelapa sawit merupakan lahan bekas kebun kelapa atau kelapa sawit, tunggul-tunggul ini harus dibongkar serta dibakar.
Tanaman yang terserang harus dibongkar dan dibakar. Di sekitar tanaman digali parit, dan tanaman yang belum terserang dibumbun.

Upper stem rot (penyakit busuk batang atas)
gejala
warna daun yang terbawah berubah warna dan akhirnya mati. Keadaan ini berkembang terus sampai kuncup daun terserang. Selanjutnya terjadi pembusukan pada batang. Batang yang membusuk, sekitar 2 m di atas tanah, akan diwarnai cokelat keabuan

penyebab
jamur Formex noxius. Penyakit ini berhubungan erat dengan defisiensi unsure K dan infeksi melalui spora pada saat pemangkasan.

Pemberantasan
Bagian batang yang baru terserang sedikit  dapat ditolong dengan melakukan pembedahan atau pemotongan. Luka bekas potongan ditutupi dengn obat penutup luka (protectant), misalnya ter arang. Bila tanaman sudah tidak dapat tertolong lagi harus dibongkar. Bagian-bagian tanaman yang sakit diletakkan diantara barisan tanaman agar membusuk. Selain itu, penambahan unsure hara, terutama unsure K, dapat mengurangi penderitaan pohon yang terserang.

Dry basal rot (penyakit busuk kering pangkal batang)
Gejala
Tandan buah membusuk, pembentukan bunga terhambat dan diikuti dengan patahnya peleph daun bagian bawah, akhirnya tanaman kering dan mati. Jamur ini menyerang melalui akar atau bekas luka akibat pemangkasan, masuk ke dalam kortek menuju ke  pangkal batang. Tanaman  yang berumur 4-10 tahun lebih peka terhadap penyakit ini dan 2-3 tahun kemudian terkena penyakit, tanaman dapat mati.

Penyebab
Jamur (Ceratocystis para doxa)

Pencegahan dan pemberantasan
Tanaman yang sakit harus dibongkar dan dibakar . Usaha pencegahan denagn cara menghindarkan dari sumber infeksi dan usaha penanaman varietas yang tahan terhadap penyakit tersebut.

Spear rot (penyakit busuk kuncup)
Gejala
Jaringan  pada kuncup (spear) membusuk dan berwarna kecokelat-cokelatan. Setelah dewasa, kuncup akan bengkok dan melengkung.

Penyebab
Belum diketahui dengan  pasti sampai sekarang.

Pemberantasan 
Memotong bagian kuncup yang terserang

Bud rot (penyakit busuk titik tumbuh)
Gejala
Kuncup yang ditengah membusuk sehingga mudah dicabut dan berbau busuk. Akibat selanjutnya tanaman akan mati dan tetap akan hidup, daun tumbuh abnormal, kerdil, dan lurus.

Penyebab
Bakteri Erwinia. Penyakit ini sering berkaitan erat dengan serangan hama kumbang ( Oryctes rhinoceros). Setelah hama menyerang titik tumbuh, kemudian dilanjutkan dengan serangan penyakit ini yang merupakan serangan sekunder.

Pemberantasan
Belum ada cara efektif yang ditemukan untuk memberantas penyakit ini.

Patch yellow (penyakit garis kuning)
gejala 
pada daun yang terserang, tampak bercak-bercak lonjong berwarna kuning dan ditengahnya terdapat warna cokelat. Penyakit ini sudah menyerang pada saat bagian ujung dan belum membuka, dan akan menyebar ke helai dan lain yang telah terbuka pada pelepah yang sama. Daun yang terserang akan mengering dan akhirnya gugur.

Penyebab
Jamur Fusarium oxysporum. Penyakit ini menyerang tanaman yang mempunyai kepekaan tinggi dan disebabkan oleh factor turunan.

Pencegahan
Usaha inokulasi penyakit pada bibit dan tanaman muda, dapat mengurangi penyakit di pesemaian dan tanaman muda di lapangan.

Anthacnose
Gejala 
Terdapat bercak-bercak cokelat tua pada ujung dan tepi daun. Bercak-bercak dikelilingi  warna kuning yang merupakan batas antara bagian daun yang sehat dan yang terserang. Gejala lain yang tampak adalah adanya warna cokelat dan hitam diantara tulang daun. Daun – daun yang terserang menjadi kering dan berakhir dengan kematian.

Penyebab
Jamur Melanconium sp. Glamorella cingulata, dan Botryodiplodia palmarum

Pencegahan dan pemberantasan
Pencegahan secara agronomis dengan mengatur jarak tanam,penyiraman yang teratur, pemupukan, pemindahan bibit dari persemaian berikut tanahnya yang menggumpal di akar.
Pemberantasan secara khemis dengan penyemprotan Captan (Orthocide M 50) 0,2% atau Cuman (Ziram) 0,1%.

Crown disease (penyakit tajuk)
Gejala 
Helai daun mulai pertengahan sampai ujung pelepah kecil-kecil, sobek, atau tidak ada sama sekali. Pelepah yang bengkok dan tidak berhelai daun merupakan gejala yang cukuo serius. Gejala ini tampak pada tanaman yang berumur 2-4 tahun.

Penyebab
Gen keturunan dari tanaman induk.

Pencegahan 
Menyingkirkan tanaman-tanaman induk yang mempunyai gen penyakit tersebut.

Bunch rot (penyakit busuk tandan)
Gejala 
Diantara buah atau pangkal pelepah daun terdapat misselium yang berwarna putih.

Penyebab
Jamur Marasmius palmivorous. Jamur ini menyerang buah yang matang dan dapat menembus daging buahnya, sehingga menurunkan kualitas minyek sawit.  Penyakit ini sering terjadi pada tanaman permulaan panen, karena polinasi yang tidak sempurna.

Pencegahan dan pemberantasan
Tindakan pencegahan dilakukan dengan melakukan penyerbukan buatan, kastrasi, dan sanitasi kebun terutama pada musim hujan.
Pemberantasan dengan pembakaran tandan buah yang terserang secara khemis dengan penyemprotan Difolatan 0,2%.

Semoga info singkat ini menambah pengetahuan seputar tanaman sawit khususnya penyakit dan hama pada tanaman kelapa sawit, untuk lebih jelas dan rinci anda bisa membaca langsung buku referensinya.

Sumber Buku : KELAPA SAWIT, Penerbit : PENEBAR SWADAYA
Sumber Gambar : http://www.pesches.com/

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui Facebook, google plus, atau twitter dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terima kasih atas partisipasinya.

Pecinta Tanaman - 5:49 PM

Wednesday, April 16, 2014

Budidaya Pisang Cara Menanam Pohon Pisang

Wednesday, April 16, 2014

Pisang salah satu jenis buah-buahan yang sangat terkenal dan memasyarakat, dari mulai anak balita sampai nenek-kakek pasti mengenal dan pernah merasakan lezatnya yang namanya pisang. Buah yang memiliki ciri khas bentuk yang agak lengkung ini memiliki kandungan vitamin yang sangat baik bagi tubuh manusia seperti vitamin A, B1, dan C, sedangkan kandungan  mineralnya kalium, chlor, natrium, magnesium, dan posfor, serta karbohidrat 25% yang mudah dicerna.

Budidaya Pisang, Cara Menanam pisang, Pohon Pisang, pisang, buah pisang, cara menanam pohon pisang, tanaman pisang, manfaat buah pisangNamun pisang ini sering ditanam hanya sebagai tanaman pelengkap saja dan tidak jarang tanaman ini dibiarkan tumbuh begitu saja tanpa adanya perhatian khusus dari si pemilik, padahal kalau tanaman ini ditanam denagn perawatan yang maksimal hasilnya pun akan berbeda dibanding tanpa perawatan. Tidak sedikit para petani buah pisang yang memperoleh keuntungan yang cukup besar dari hasil budidaya pisangnya.

Kenapa budidaya pisang ini cukup menjanjikan?, karena pisang salah satu buah yang cukup banayk penggemarnya bahkan buah pisang masuk dalam daftar makanan 4 sehat 5 sempurna. Maka tidak heran apabila pada acara-acara tertentu pisang selalu hadir sebagai makanan penutup. Apalagi sekarang banyak olahan makanan ringan yang bahan dasarnya dari pisang ini.

Nah itulah beberapa alasan mengapa budidaya pisang sangat menjanjikan dari segi ekonomi. Bagi anda yang mau mencoba untuk budidaya pisang, dibawah ini ada langkah-langkahnya supaya hasil dari budidayanya menjadi maksimal.


Cara Menanam Bibit Pisang

Bibit pisang ditanam dalam lubang tanam, berukuran 60 x 60 x 60 cm. Lubang diisi tanah kembali setelah dicampur dengan sepertiga bagian kompos atau pupuk yang sudah jadi. Jika akan ditanam dikebun khusus, jarak tanam sekitar 3 sampai 5 meter. Di pekarangan samping rumah, pisang ditanam dibagian pinggir secara berderet dengan jarak tanam sekitar 3 meter.

Kebanyakan petani berpendapat, pisang tak perlu dirawat atau dipupuk. Perawatan dan pemupukan yang baik tidak saja menaikkan produksi, tetapi juga memperpendek waktu produksi.  Pupuk yang tebaik adalah pupuk organik berupa kompos atau pupuk kandang. Kecuali menyediakan bahan makanan, jenis pupuk semacam ini juga memperbaiki keadaan fisik tanah. Disamping pupuk organik yang diberikan diawal penanaman, dapat juga diberi pupuk pabrik berupa campuran ZA, Super posfat, dan Kalium Sulfat dengan perbandingan 50 : 20 : 30, diberikan 3 bulan setelah tanam. Caranya dengan membenamkan pupuk tersebut diparit kecil yang digali sekeliling pohon, lalu menimbunnya kembali.

Di sekitar batang induk, selalu tumbuh sejumlah anakan pisang. Anakan pisang ini perlu dikurangi agar tanaman induk dapat berproduksi secara maksimal. Anakan yang tumbuh dikurangi, sampai tersisa sekitar 3 atau 4 anakan disetiap induk tanaman. Diusahakan agar anakan yang tersisa umurnya berbeda, sehingga dapat diperoleh pergiliran produksi yang ajeg. Seluruh rumpun pisang harus dibongkar dan diganti dengan tanaman baru. Pengurangan anakan sekaligus dilakukan sambil mengumpulkan bibit pisang.

Apabila menginginkan buah pisang yang besar-besar, harus mempersiapkan penanamannya sebaik mungkin. Anakan yang akan dijadikan bibit harus sehat. Jika bonggolnya Nampak agak rusak atau berlubang-lubang, berarti diserang sebangsa cacing. Anakan seperti itu jangan ditanam, lebih baik dimatikan saja sebelum hamanya merambat ke tanaman lain.

Carra Memilih Bibit Tanaman Pisang

Ukuran bibit yang hendak ditanam sebaiknya bervariasi. Bisa yang sudah tinggi besar, boleh juga anakan yang tingginya baru satu meter, bahkan yang masih setengah meter pun boleh. Kalau menanam bibit besar, tentu saja tak perlu menunggu lama untuk sampai ke saat pemetikan buah. Tetapi bibit yang sudah besar akan terganggu pertumbuhannya (sebentar saja), lantaran mengalami perpindahan tanam. Bibit yang masih kecil terlalu lama menunggu sampai berbuah, juga riskan sebab banyak yang mati. Anakan setinggi 1,5 meter merupakan bibit yang terbaik untuk dijadikan induk pisang dirumpun baru yang berdiri sendiri.

Bibit yang baik ialah bentuk daunnya pipih seperti mata pedang, tidak terlalu lebar tetapi juga terlalu kerempeng. Anakan yang sejak kecil sudah memiliki daun lebar kurang baik untuk dijadikan bibit, sebab nanti buahnya tidak banyak.

Lokasi yang dipilih untuk menanam pisang, paling tidak 2 minggu sebelumnya sudah digali dengan ukuran 40 x 40 x 40 cm. Jika ingin menanam lebih dari satu pohon, harus mempertimbangkan ukuran batang pisang setelah dewasa nantinya. Untuk pisang berbatang besar seperti pisang ambon, sebaiknya ditanam dengan  jarak sekitar 4 m, sementara pisang berbatang kecil jarak tanam 2,5 m. Lubang tanam diisi separuhnya dengan pupuk kandang yang sudah jadi, lantas anakan pisang ditanam dan ditimbun dengn tanah bekas galian lubang.

Sebelum ditanam, bibit harus dibersihkan dulu akar-akarnya. Seandainya yang ditanam berupa anakan besar, sebaiknya daun-daunnya dipotong sebgain supaya mengurangi penguapan air (itu kalau daunnya lebar). Sementara kalau daunnya berbentuk pedang, tidak perlu dipotong. Selama masa pertumbuhan, tanaman pisang masih kritis. Karena itu, agar tidak kekurangan air sebaiknya menanam pisang pada awal musim hujan.

Pisang dapat ditanam pakai bonggol atau anakan yang dimaksud bonggol adalah bagian bawah “batang” pisang yang terdapat didalam tanah. Bonggol diambil dari pohon pisang yang telah dipanen buahnya.Selesai petik, pohon pisang dibongkar dan diambil bonggolnya.

Ada 2 cara pemakaian bonggol sebagai bibit. Cara pertama, seluruh bonggol ditanam. Dari bonggol akan tumbuh beberapa anakan batang pisang. Dari sejumlah anakan hanya satu yang terbaik dan dibiarkan tumbuh terus, sedang lainnya dibuang. Cara kedua, dilakukan dengan memotong-motong bonggol pisang

Tiap potongan diusahakan mempunyai 3 atau 4 mata tunas. Potongan bonggol inilah yang diguankan sebagai bibit. Cara pertama punya kebaikan karena seluruh persediaan makanan dalam bonggol dapat dimanfaatkan secara maksimal. Cara kedua punya kebaikan karena lebih ekonomis, satu bonggol dapat menghasilkan lebih banyak bibit. Namun cara kedua mengundang resiko terserang penyakit cendawan.

Bibit  yang umum dipakai oleh petani pedesaan adalah anakan pohon pisang yang tumbuh disekitar batang induk. anakan harus diambil dari batang  pisang yang telah berproduksi. Bibit diambil dari batang induk dengan cara menggali dan melepaskan anakan dari induknya. Harus diperhatikan agar waktu mengambil anakan tidak menimbulkan luka terlalu banyak pada bonggol batang induk. 

Yang umum dipakai sebagai bibit adalah anakan yang tingginya 1 sampai 1 ½ meter. Daun-daun pada anakan pisang dipotong.Daun yang masih kuncup dipotong sebagian. Akar dan tanah yang menempel pada bonggol anakan dibersihkan, kemudian anakan pisang dibersihkan, kemudian anakan pisang disimpan ditempat teduh tiga hari sebelum ditanam.

Cara Membatasi Anakan Pisang

Sebelum buahnya masak, pohon induk pisang biasanya sudah mempunyai anakan. Dua bulan setelah anakan pertama muncul, menyusul anakan kedua. Demikian terus menerus sampai anak-anak itu berdesak-desakan dibawah naungan induknya. Hal itu harus dihindari. Dalam satu rumpun sebaiknya tidak banyak anggota keluarga, supaya tidak saling berebut makanan sehingga pertumbuhannya baik. Anakan yang kecil-kecil jika diberikan terus akan menjadi pohon yang kecil-kecil, juga buahnya. Bahkan ada yang tidak berbuah sama sekali.

Sebaiknya anak-anak pisang dikurangi dan ditanam di tempat lain. Tetapi kalau di pekarangan sudah tidak ada tempat kosong, sebaiknya diambil saja agar tidak mengganggu. Dari anakan generasi pertama, bisa disisakan dua batang, yang letaknya agak jauh dan hidup subur. Lalu anakan generasi kedua juga dua batang saja, sedang anakan berikutnya dicabut. Jadi dalam satu rumpun hanya ada lima batang pohon pisang (satu induk + 2 anak generasi pertama + 2 anak generasi kedua). Dengan mengikuti program KB seperti itu, maka kita dapat mengharap panenan pisang yang lumayan bagus.


Cara Merawat Tanaman Pisang

Ketika bunganya sudah muncul, harus diperhatikan dengan seksama. Sebab kadang-kadang bunga pisang diserang ulat-ulat kecil, yang mengakibatkan buah pisang menjadi tidak mulus kulitnya. Jika ada ulatnya, segeralah semprotkan insektisida. Seandainya ada pelepah daun yang menumpangi bakal buah, sebaiknya disingkirkan. 

Lantas ketika jantung bunga sudah berada sekitar 25 cm dibawah buah terakhir, sebaiknya dipotong saja. Sebab jantung pisang ini kalau dibiarkan terus akan menghambat pertumbuhan buah.
Perlu diingat bahwa, kalau buah sudah tumbuh besar dan makin berat bobotnya, sering pohon pisang tak mampu menahannya, kadang batangnya melengkung hampir roboh. Batang pisang yang menderita ini harus ditopang kayu supaya mampu berdiri tegak sampai buahnya masak. 

Rumpun yang sudah berumur 5 tahun, sebaiknya diremajakan, lantaran banayk anakan yang muncul ke atas permukaan tanah dan gampang diserang cacing. Meremajakannya dengan jalan membongkar rumpun, dan menggali lubang baru serta menanam ulang rumpun tersebut.
Dengan pemeliharaan yang tidak terlalu rumit ini, kita akan memetik buah yang bermutu tinggi. Dan kalau dijual tentu hasilnya lebih besar.

Sumber Buku : BUDAYA PISANG, Penerbit DAHARA PRIZE. 
Sumber Gambar : http://www.blingcheese.com/

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui Facebook, google plus, atau twitter dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terima kasih atas partisipasinya.

Pecinta Tanaman - 5:15 PM

Perkebunan Kelapa Sawit Terbesar Di Indonesia

Kelapa sawit di Indonesia sekarang ini bisa dikatakan komoditi yang sangat menjanjikan, karena selain memiliki pangsa pasar di dalam negeri sendiri juga pangsa pasar kelapa sawit sampai keluar negeri. Dengan adanya peluang besar seperti itu kelapa sawit menjadi salah satu primadona setelah kopi dan karet.
Dengan kondisi alam yang dapat memenuhi syarat tumbuh dan berkembangnya kelapa sawit, maka tidak heran apabila Indonesia memiliki  lahan perkebunan kepala sawit yang cukup luas, seperti di Sumatera, Kalimantan, dan beberapa pulau lainnya.

Perkebunan Kelapa Sawit Terbesar Di Indonesia, kelapa sawit di indonesia, minyak sawit, budidaya kelapa sawit, budi daya kelapa sawit, kelapa sawit, perkebunan kelapa sawit
Perkebunan - perkebunan kelapa sawit yang besar di Indonesia bisa kita temukan di Pulau Sumatera, hal ini tidak lepas dari sejarah awal mula berkembangnya pohon kelapa sawit di Indonesia, yang berawal di daerah Sumatera.

Namun dengan meningkatnya permintaan pasar terhadap kelapa sawit dari Indonesia ini, dari tahun ke tahun perkebunan sawit-sawit ini semakin meluas, bahkan sekarang tidak hanya bisa dijumpai di pulau Sumatera dan Kalimantan saja, bahkan hampir di berbagai pulau di Indonesia kita dapat menemukan perkebunan sawit walaupun perkebunan tersebut dalam skala kecil kalau dibandingkan dengan  perkebunan kelapa sawit yang ada di Sumatera.

Dibawah ini ada sejarah singkat awal mulanya kelapa sawit masuk ke Indonesia, sejarah perkembangan kelapa sawit ini saya dapatkan dari buku yang berjudul KELAPA SAWIT, dan diterbitkan oleh Penebar Swadaya.

Riwayat Kedatangan Kelapa Sawit Di Indonesia

Awal mulanya, kelapa sawit, sekadar berperan sebagai tanaman hias langka di Kebun Raya Bogor, dan sebagai tanaman penghias jalanan atau pekarangan. Itu terjadi mulai tahun 1848 hingga beberapa puluh tahun sesudahnya.

Ketika itu, tahun 1848, Pemerintah Kolonial Belanda mendatangkan empat batang bibit kelapa sawit dari Maurutius dan Amsterdam (masing-masing mengirimkan 2 batang) yang kemudian ditanam di Kebun Raya Bogor, selanjutnya hasil anakannya dipindahkan ke Deli, Sumatera Utara. Ditempat ini, selama beberapa puluh tahun, kelapa sawit yang telah berkembang biak hanya berperan sebagai tanaman hias disepanjang jalan Deli sehingga potensi yang sesungguhnya belum kelihatan.

Pemerintah kolonial Belanda, yang tahu lebih banyak tentang segi ekonomis kelapa sawit, berupaya menarik minat masyarakat terhadap pengusahaan tanaman kelapa sawit. Tercatat beberapa percobaan penanaman kelapa sawit yang disertai kegiatan penyuluhan dilakukan di Muara Enim (tahun 1869), Musi hulu (1870), dan di Belitung (1890). Hasilnya ternyata belum memuaskan : masarakat pekebun masih ragu-ragu terhadap prospek ekonomis  perkebunan kelapa sawit, juga terhadap pemorosesan kelapa sawit menjadi minyak sawit. Alhasil, kelapa sawit tetap belum beranjak dari peran yang telah disebutkan diatas.

Awal Budidaya Kelapa Swait Secara Komersial

Mulai tahun 1911, barulah kelapa sawit dibudidayakan secara komersial.  Orang yang merintis usaha ini adalah adrien Hallet, seorang Belgia yang telah belajar banyak tentang kelapa sawit di afrika. Ia mengusahakan perkebunan sawitnya di sungai Liput (Aceh) dan di Pulu Radja (Asahan).
Rintisan Hallet ini kemudian diikuti oleh K. Schadt, seorang Jerman, yang mengusahakan perkebunannya di daerah Tanah Itan Ulu di Deli. 

Kemungkianan bibit kelapa sawit yang digunakannya adalah kelapa sawit Deli, jenis yang waktu itu banyak menghiasi jalanan di Deli (asumsi ini timbul karena perkebunan milik K.Schat diselenggarakan di Deli). Perihal kelapa sawit Deli ini, Hallet punya pendapat yang amat menarik: kelapa sawit Deli ternyata lebih produktif, komposisi buahnya juga lebih baik dibandingkan dengan kelapa sawit dari Pantai barat afrika. Budidaya kelapa sawit yang diusahakan secara komersial oleh A. Hallet, kemudian diikuti oleh K.Schadt, menandai lahirnya perkebunan kelapa sawit di Indonesia.

Perkembangan pengusahaan kelapa sawit pada masa penjajahan Belanda-masa pengalihan perkebunan asing oleh Belanda-masa pengalihan perkebunan asing oleh pemerintah.


Masa Penjajahan Belanda

Pada masa ini perkebunan kelapa sawit di Indonesia, yang lokasinya baru ada di Pantai Timur Sumatera (Deli) dan Aceh ini, berkembang dengan pesat. Menurut FC. Van Heurn di dalam CJJ.van Hall dan C. van De Koppel, sebagaimana dikutip oleh Soetrisno dan Retno winahyu (1991), ekspor minyak dan inti sawit mereka dimulai pada tahun 1919 dan 1923, masing-masing sebesar 576 ton dan 850 ton. Pada masa ini, permintaan minyak sawit dipasaran dunia memang lagi meningkat sejalan dengan makin berkembangnya indrustri di Eropa.

Awal mulanya, perkebunan-perkebunan tersebut   dimiliki oleh perorangan. Dalam perkembangannya, usaha perkebunan perorangan ini tergeser dan akhirnya tergantikan oleh perusahaan perkebunan asing milik swasta Belanda, Perancis, dan Belgia yang bermodal besar.

Beberapa prestasi bagus memang kemudian diraih oleh perkebunan besar kelapa sawit, antara lain:

  1. Areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia bertambah luas (pada tahun 1916 seluas 1.272 ha, sedangkan tahun 1938 bertambah luas menjadi 92.307 ha),
  2. Mampu mendirikan pabrik pemrosesan minyak sawit yang modern dan balai-balai penelitian kelapa sawit (sehingganteknis budidaya dan manajemen perkebunan bukan lagi suatu masalah), dan
  3. Ekspor minyak sawit bisa mengungguli Negara-negara Afrika Barat selaku pengekspor utama minyak sawit dunia.


Sayangnya, perkembangan tersebut di atas justru membuat pilu bangsa Indonesia . Betapa tidak, 1) hasil perolehan ekspor minyak sawit hanya meningkatkan perekonomian nasional negeri asing (terutama Belanda), 2) banyak warga setempat yang terpaksa merelakan tanahnya untuk perluasan areal perkebunan, dan 3) banyak pula saudara-saudara kita dari jawa yang terjerat sebagai”kuli kontrak”/buruh perkebunan dengan upah yang murah (tidak jarang pula mereka memdapatkan perlakukan yang tidak manusiawi).

Masa Pendudukan Jepang

Pada masa ini, luas areal dan produksi perkebunan kelapa sawit di Indonesia menurun sangat tajam. Bahkan, menjelang tahun 1943, pemerintah pendudukan Jepang mengehntikan secara keseluruhan produksi perkebunan kelapa sawit yang ada di Indonesia.

Ada 3 hal yang menyebabkan penghentian produksi itu terjadi, yaitu:

  1. Untuk keperluan logistic perang, pemerintah pendudukan Jepang lebih mengutamakan tanaman pangan dibandingkan tanaman perkebunan/indrustri. Dari data statistic yang ada, selama masa pendudukan Jepang kelapa sawit kehilangan 16% dari lahan perkebunannya.
  2. Permintaan minyak sawit di pasaran dunia memang sedang meunurun, dan
  3. Masa perang menjadikan pengangkutan produk kelapa sawit ke luar Indonesia sulit (dan demi kemamanannya, Jepang lebih memilih untuk menyimpannya digudang-gudang-pelabuhan/perkebunan.


Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui Facebook, google plus, atau twitter dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terima kasih atas partisipasinya.

Pecinta Tanaman - 3:37 PM

Thursday, April 3, 2014

Tanaman Murbei

Thursday, April 3, 2014

Tanaman murbei sering dibudidayakan dengan tujuan pemanfaatan daunnya untuk memenuhi kebutuhan pakan ulat sutera, namun lebih dari itu ternyata tanaman murbei ialah tanaman obat herbal yang dapat dijadikan berbagai jenis penyakit. Maka tidak heran apabila banyak yang memberikan julukan seribu manfaat pada tanaman murbei ini.

Murbei, tanaman murbei, teh murbei, manfaat murbei, khasiat murbei, tanaman obat
Tanaman murbei ini berkhasiat mengobati berbagai jenis penyakit seperti, jantung berdebar, sembelit, hepatitis, cacingan, radang mata merah, tekanan darah tinggi dan banyak lagi yang lainnya. Namun tidak sedikit orang yang belum mengenal tanaman ini.

Nah untuk itu supaya kita lebih mengetahui tentang jenis tanaman yang satu ini, di bawah ini kita akan mencoba membahas tanaman murbei lebih detail.

Botani Tanaman Murbei

Murbei berasal dari Cina yang mempunya sistematika sebagai berikut:
Division         : Spermatophyta
Sub-Divisio   : Angiospermae
Kelas           : Dicotyledoneae
Ordo             : urticalis
Famili            : Moraceae
Genus            : Morus sp.

Bentuk Tanaman

Tanaman murbei berbentuk atau berhabitat semak (perdu) yang tingginya sekitar 5 m-6 m.Tanaman murbei dapat juga berbentuk pohon yang tingginya dapat mencapai 20 m-25 m, bahkan untuk spesies Morus macroura dapat mencapai ketinggian sekitar 35 m.

Batang 

Batang tanaman murbei memiliki warna bermacam-macam, tergantung pada spesiesnya, yaitu hijau, hijau kecokelatan, dan hijau agak kelabu. Tanaman murbei memiliki percabangan banyak yang arahnya dapat tegal, mendatar, dan menggantung. Batang, cabang, dan ranting tanaman murbei tumbuh dari ketiak daun dan berbentuk bulat.

Daun

Tanaman murbei berdaun tunggal dan terletak pada cabang spiral. Tulang daun sebelah bawah tampak jelas. Bentuk dan ukuran daun bermacam-macam, tergantung pada jenis atau veraietasnya, yaitu berbentuk oval, agak bulat, bercangap, ada yang berlekuk, dan ada yang tidak berlekuk. Tepi daun bergerigi dan ujung daun meruncing atau membulat. Sedangkan permukaan daun ada yang halus mengkilap, ada yang agak kasab, dan ada yang kasab.

Bunga dan Buah

Bunga murbei mempunyai tipe seks berumah satu (monoecious) atau berumah dua (dioecious). Tanaman murbei memiliki bunga jantan dan bunga betina yang masing-masing tersusun dalam untaian yang  terpisah satu sama lain. Buah murbei merupakan buah majemuk yang berwarna hijau pada waktu masih muda, berwarna kuning kemerahan pada waktu agak tua. Selanjutnya, bunga akan  berwarna merah sampai ungu kehitaman jika telah tua.

Akar 

Murbei memiliki perakaran yang luas dan dalam. Tanaman murbei yang berasal dari stek, meskipun pada umunya tidak mempunyai akar tunggang, namun tampak ada akar yang tumbuh ke bawah yang mirip  dengan akar tunggang. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa akar tanaman murbei pada umunya berkembang sampai pada kedalaman 10 cm-15 cm dari permukaan tanah. Akar tanaman murbei yang berumur tua dapat berkembang sampai kedalaman lebih dari 300 cm.

Sifat

Tanaman murbei tahan terhadap perlakuan pemangkasan. Tanaman murbei yang dipangkas dan dipelihara dengan baik akan tumbuh tunas-tunas baru (muda) yang berjumlah banyak dan tumbuh pesat serta dapat menghasilkan daun yang berwarna hijau segar. Daun-daun seperti inilah yang digunakan untuk makanan ulat sutera.

Sumber Buku : Budi daya MURBEI dan Usaha Persuteraan Alam, Penerbit : KANISUS
Sumber Gambar : http://id.wikipedia.org/wiki/Bebesaran

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui Facebook, google plus, atau twitter dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terima kasih atas partisipasinya.

Daftar Isi 
Budidaya jamur        Budidaya jamur tiram    Cara budidaya jamur   Budidaya jamur       budidaya jamur        budidaya jamur       budidaya jamur        budidaya ajmur            budidaya jamur       budidaya jamur        budidaya jamur        budidaya jamur        hama tanaman mangga        penyakit tanaman mangga        hama mangga        penyakit mangga        budidaya tanaman mangga        penyakit pohon mangga


Budidaya Bawang Bombay dan Cara Menanam Bawang Bombay
Budidaya Bawang Bombay dan Cara Menanam Bawang Bombay
Budidaya Bawang Merah dan Cara Menanam Bawang Merah
Budidaya Bawang Merah dan Cara Menanam Bawang Merah
Budidaya Bawang Putih dan Cara Menanam Bawang Putih
Budidaya Bawang Putih dan Cara Menanam Bawang Putih

Budidaya Jagung dan Panduan Lengkap Cara Menanam
Budidaya Jamur Kayu: Media Tanam
Budidaya Kacang Panjang dan Cara Menanam
Budidaya Kentang budidaya tanaman Kentang dan Cara Menanam Kentang
Budidaya Kentang Pemberantasan Hama Kentang dan Jenis-jenis Kentang
Budidaya Sawi Putih dan Cara Menanam Sawi

Pecinta Tanaman - 10:31 PM

Wednesday, April 2, 2014

Cara Merawat Pohon Sengon

Wednesday, April 2, 2014

Pada postingan kali ini kita akan membahas cara merawat pohon sengon setelah sebelumnya kita sudah membahas cara menanam atau budidaya sengon dan pembahasan tentang syarat tumbuh tanaman sengon.  Pohon sengon sama halnya seperti tanaman kayu lainnya yang membutuhkan perawatan yang baik, karena tanpa perawatan yang baik pasti hasil akhirnya pun akan kurang baik. Begitu pun dengan perawatan pada sengon buto.

Pohon sengon, sengon, tanaman sengon, cara merawat pohon sengon, bisnis pohon sengon
Pada tanah sangat kritis yang mempunyai struktur tanah jelek sebaiknya diutamakan penggunaan pupuk organik. Sebab pupuk organik ini mempunyai kelebihan dapat menyediakan unsur hara dan memperbaiki struktur tanah.

Untuk memperoleh produksi yang bermutu dan kayu sengon buto yang sesuai denagn harapan, tindakan pemeliharaan tidak boleh diabaikan, sebab tanaman sengon juga memerlukan pemeliharaan yang mutlak.
Pemeliharaan tanaman sengon buto  meliputi beberapa hal antara lain:


  • Penyulaman


Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang tidak tumbuh dengan baik atau mati. Untuk penyulaman sebaiknya digunakan bibit yang berumur sama dengan tanaman yang disulam sehingga pertumbuhannya akan seragam dengan tanaman lainnya. Dengan demikian bibit yang digunakan untuk menyulam ini sebaiknya sudah direncanakan pada saat pengadaan bibit. Hal ini dilakukan dengan menambah bibit sebanyak 10% dari kebutuhan.

Untuk tanaman sengon buto, sekitar 2-3 minggu setelah tanam, hendaknya diadakan pemeriksaan ke kebun sengon buto. Bila ditemukan pertumbuhan sengon yang tidak sehat, atau bahkan mati, secepatnya dilakukan penyulaman.Agar pertumbuhan bibit sulaman itu tidak jauh tertinggal dengan tanaman lain, sebaiknya dipilih bibit yang baik disertai pemeliharaan yang intensif. Penyulaman ini berguna untuk mengetahu jumlah tanaman yang sesungguhnya, yang nantinya digunakan untuk memproduksi produk sengon buto yang dihasilkan.


  • Penyiraman


Pada fase awal pertumbuhannya, sengon buto membutuhkan persediaan air yang cukup.Penyiraman diberikan di sekitar tanaman.Namun pekerjaan ini dapat dihentikan bila tanaman  sengon buto sudah mampu tumbuh tanpa penyiraman, khususnya pada musim kemarau.


  • Pembumbunan dan pendangiran


Pembumbunan dan pendangiran sebenarnya dapat dilakukan dalam waktu yang bersamaan.Pada saat pembumbunan dapat sekaligus juga dilakukan pendangiran. Tanah yang digunakan membumbun diambil dari tanah di sekitar tanaman. Pada saat pembumbunan, tanah dibalik (tanah bagian atas menjadi bagian bawah). Dengan demikian, secara tidak langsung sudah mematiakn rumput (gulma) yang tumbuh di sekitar tanaman.
Pembumbunan dan pendangiran mempunyai beberapa keguaan berikut dalam pertumbuhan tanaman sengon buto:

a. Menutupi akar-akar yang menyembul keluar

Seiring denagn pertumbuhan tanaman, maka makin lama pertumbuhan akar semakin panjang dan ada beberapa akar yang pertumbuhannya menyamping  berada di dekat permukaan tanah,. Hal ini harus selalu diperhatikan sebab pertumbuhannya dipermukaan tanah kurang berguna.

b. Mengendaliakn gulma

Pada masa awal pertumbuhannya, di sekitar tanaman biasanya banyak tumbuh gulma (tanaman pengganggu), apabila dibiarkan, hal ini akan mengganggu pertumbuhan tanaman sebab gulma ikut menyerap unsure hara yang sebenarnya diperlukan oleh tanaman sengon buto.

Dengan adanya pembumbunan dan pendangiran, tanah dibalik sehingga gulma pertumbuhannya menjadi terhambat, bahkan ada yang mati. Dapat pula gulma dicabuti sambil melakukan pembumbunan. Masalah gulma ini sebenarnya tidak terlalu menghawatirkan jika tanaman sudah cukup besar. Setelah tajuk tanaman menutupi rapat bagian permukaan tanah yang sulit tertembus sinar matahari, denagn sendirinya pertumbuhan gulma akan terhambat.

c. Menghindari pengerasan tanah akibat siraman air dan menjaga kelembaban tanah.

Pendangiran dan pmbumbunan menjadikan tanah gembur kembali. Jika hal ini belum dapat membantu maka upaya lainnya adalah denagn memberikan penutup tanah (mulsa). Sebagai mulsa dapat digunakan jerami kering. Mulsa ini biasanya diberikan pada musim kemarau untu mengurangi pengerasan tanah, dan mengurangi penguapan air akibat panas matahari.

d. Pemupukan

Untuk mendapatkan produksi kayu sengon yang sesuai dengan harapan, tidak ada salahnya jika memanfaatkan jasa pemupukan untuk memacu pertumbuhan tanaman. Selain pupuk kandang yang telah diberikan pada saat pembuatan lubang tanam, juga disusul dengan penggunaan pupuk an-organik. 

Pemupukan bisa dilakukan bersamaan tanam atau pada saat umur 3-4 bulan sejak tanam, diberikan pupuk sebanyak 40 kg Urea, 80 kg ZA, 120 kg TSP, dan 160 kg KCL per hektar. Kemudian dengan dosis yang sama diulangi lagi pada awal tahun ke-2. Caranya, pupuk tersebut dimasukkan ke dalam tanah, melingkari tanaman sengon buto berjarak 10-15 cm.

Sumber Buku : BUDIDAYA SENGON BUTO, Penerbit : CV. ANEKA Solo
Sumber Gambar : https://www.flickr.com/

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui Facebook, google plus, atau twitter dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terima kasih atas partisipasinya.

Pecinta Tanaman - 9:27 PM

Bambu Kuning Atau Bambu Hias Dan Jenis Jenis Bambu

Indonesia salah satu negara yang kaya akan berbagai jenis tanaman, hal ini tidak luput dari kualitas tanah yang ada di Indonesia sangat subur dan ditambah dengan iklimnya yang sangat sejuk. Maka tidak heran apabila Indonesia termasuk salah satu negara yang dijuluki paru-paru Dunia. 

Bambu kuning, jenis bambu, manfaat bambu kuning, rebung bambu, jenis bambu kuning, rebung bambu kuning
Kalau kita bebicara tentang tanaman pasti kita semua akan mengenal yang namanaya bambu, di Indonesia terdapat 160 jenis bambu, 88 diantaranya merupakan bambu edemik atau jenis bambu yang khas yang terdapat di suatu daerah. Semua jenis bambu itu memiliki manfaat bagi kehidupan manusia, seperti bahan pembuatan rumah, pembuatan perkakas rumah tangga, atau tanaman hias. 

Bambu merupakan jenis rumput-rumputan yang beruas dan beranggota family poaceae yang terdiri atas genus. Bambu termasuk jenis tanaman yang mempunyai tingkat pertumbuhan tinggi. Bahkan, beberapa jenis bambu yang mampu tumbuh hingga 60 cm per hari. Indonesia merupakan salah satu wilayah yang menjdi surga  bagi jenis tanaman yang dsebut juga sebagai buluh, aur, dan eru ini. 

Apa saja jenis bambu yang ada di Indonesia?, berikut adalah beberapa jenis (spesies) bambu hias yang tumbuh di Indonesia.

  • Bambu Kuning


Penampilan dari bambu ini sangat cantik, batangnya berwarna kuning gading dan berstektur halus, kontras dengan daunnya yang berwarna hijau terang. Tidak seperti bambu yang lain, bambu kuning berbatang lurus. Dengan begitu, bambu jenis ini dapat dijadikan sebagai pembatas taman yang menarik. Ketinggian bambu kuning  dapat mencapai 3 m. Jika dirasa terlalu tinggi, cukup pangkas bagian batang yang paling atas, maka bambu pun tetap tumbuh rapi seperti sebuah pagar. Di pasaran, bambu kuning dijual denagn harga Rp 250.000 per rumpun.

  • Bambu Jepang


Bambu jepang mempunyai bentuk yang khas, yaitu batangnya kecil dan berdaun halus. Warna batang dan daunnya hijau pucat, mirip bambua kuning. Batang bambu jepang juga tumbuh lurus. Bambu jenis ini dijual di pasaran seharga RP 75.000 per rumpun.

  • Bambu Cina


Ukuran batang dan daun bambu jenis ini lebih halus dari bambu jepang. Namun, berbeda dengan kedua jenis bambu lainnya, bambu cina tumbuhnya lebih menyemak dan batangnya mudah melengkung. Warna batang bambu ini hijau muda kekuningan. Harga bambu cina di pasaran sekitar RP 75.000 per rumpun.

Dewasa ini, keberadaan tanaman (pepohonan) tidak lagi berfungsi sebagai pelengkap keindahan, namun lebih jauh, yaitu menjadi penjaga keseimbangan alam, sehingga dapat memberikan kesejukan dan memperbanyak oksigen. 

Oleh sebab itu, dalam membuat taman haruslah ditangani secara professional, sehingga keberadaannya dapat berfungsi secara maksimal. Salah satu jenis tanaman yang dapat dijadikan property tanaman hias adalah bambu kuning.

Bambu kuning (Phyllostachys sulphurea) tergolong ke dalam keluarga rumput-rumputan (Garamineae). Tanaman yang berasal dari China ini memiliki warna kuning emas. Tidak hanya itu, batang bambu ini juga berwarna kuning emas, sehingga mampu  memberikan aksen warna yang berbeda pada ruangan maupun di taman.

Sebagai tanaman hias, bambu kuning juga berfungsi sebagai tanaman antipolutan. Artinya, tanaman ini mampu menyedot udara kotor yang berada disekitarnya.

Kandungan Zat Pada Bambu Kuning

Selain berfungsi sebagai tanaman hias, ternyata bambu kuning sudah sejak lama digunakan oleh nenek moyang kita sebagai tanaman obat. Biasanya, rebung dari bambu kuning sering digunakan sebagai obat herbal guna mengatasi penyakit kuning. Dan, cara penggunaanya secara tradisional telah diwariskan turun menurun.Seperti diketahui, penyekit kuning berhubungan dengan ketidakberesan fungsi hati, sehingga sering disebut sebagai penyakit lever.

Menurut pakar kesehatan, rebung bambu kuning mengandung para hidroksi bemsalhedid, yaitu suatu fenol yang mirip dengan gugusan silimarin dan kurkumin. Kedua gugusan tersebut dapat menawarkan racun yang terdapat di hati. Bahkan, senyawa silimarin telah lama dipasarkan sebagai obat penyakit lever atau gangguan fungsi hati.

Menurut sebuah penelitian di Jerman, ekstrak air dari hasil rebusan rebung bambu kuning bisa memperbaiki kerusakan sel pada hati. Fungsi tersebut dapat terjadi dikarenakan bambu kuning memiliki kandungan zat flavonoid, polisakarida, klorofil, asam amino, vitamin, mikoelemen, potassium, dan antioksidan.
Untuk mengetahui lebih jauh apa saja manfaat dan khasiat bambu kuning klik di sini.

Sumber Buku : Tanaman-Tanaman Hias Ajaib untuk Kecantikan dan Kesehatan, Penerbit : BUKUBIRU
Sumber Gambar : http://www.rgbstock.com/

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui Facebook, google plus, atau twitter dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terima kasih atas partisipasinya.



Pecinta Tanaman - 8:48 PM